Desa Sukosari dikenal sebagai salah satu desa yang masih menjaga nilai-nilai sosial dan budaya gotong royong. Di tengah kesibukan masyarakatnya, kegiatan arisan ibu PKK di Desa Sukosari menjadi salah satu momen penting yang selalu dinantikan setiap bulan. Arisan ini tidak hanya menjadi ajang berkumpul, tetapi juga wadah untuk memperkuat solidaritas, saling membantu, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kegiatan arisan di kalangan ibu-ibu PKK sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Awalnya, kegiatan ini muncul sebagai bentuk inisiatif sosial untuk mempererat tali silaturahmi antar warga. Namun, seiring waktu, arisan ibu PKK di Desa Sukosari berkembang menjadi kegiatan produktif yang memiliki nilai ekonomi dan sosial.
Tujuan utama dari arisan ini bukan sekadar “menang undian” bulanan, tetapi untuk menumbuhkan semangat kebersamaan, memperkuat komunikasi antarwarga, serta menjadi sarana pembelajaran keuangan sederhana bagi ibu rumah tangga. Dengan begitu, para anggota tidak hanya mendapatkan manfaat finansial, tetapi juga pengetahuan baru mengenai pengelolaan keuangan dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Setiap bulan, kegiatan arisan ibu PKK di Desa Sukosari dilaksanakan secara bergilir di rumah anggota. Biasanya, jadwal sudah ditentukan dalam rapat sebelumnya, dan semua anggota diwajibkan hadir. Suasana pertemuan selalu penuh keakraban — dimulai dengan doa bersama, sambutan ketua PKK, kemudian dilanjutkan dengan undian arisan dan sesi diskusi ringan.
Selain kegiatan utama berupa arisan uang, ibu-ibu juga mengadakan pengajian singkat, bazar produk rumah tangga, hingga sesi berbagi resep dan keterampilan. Misalnya, ada anggota yang mengajarkan cara membuat keripik singkong, sabun cuci buatan sendiri, atau hiasan bunga dari plastik bekas. Semua kegiatan ini menjadi sarana untuk menumbuhkan kreativitas dan produktivitas perempuan desa.
Kegiatan arisan ibu PKK di Desa Sukosari juga berperan penting dalam mendukung pemberdayaan ekonomi keluarga. Uang hasil arisan sering digunakan anggota untuk modal usaha kecil, seperti jualan kue, membuka warung, atau usaha kerajinan tangan. Beberapa ibu bahkan memanfaatkan kesempatan ini untuk memasarkan produknya kepada sesama anggota PKK.
Melalui kegiatan ini, para ibu rumah tangga belajar mengatur keuangan, menabung, dan berinvestasi kecil-kecilan. Tak sedikit pula yang mulai terbiasa mencatat pengeluaran rumah tangga berkat pelatihan keuangan yang disisipkan dalam pertemuan arisan. Hasilnya, banyak keluarga di Desa Sukosari yang kini lebih mandiri secara ekonomi.
Pemerintah Desa Sukosari memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ibu PKK, termasuk arisan rutin ini. Kepala Desa bersama perangkatnya sering kali hadir dalam beberapa pertemuan untuk memberikan pengarahan, mendengarkan aspirasi, dan memberikan motivasi. Sinergi ini menunjukkan bahwa PKK bukan hanya organisasi perempuan, tetapi bagian penting dalam pembangunan masyarakat desa.
Melalui forum arisan, berbagai program desa seperti posyandu, kebersihan lingkungan, ketahanan pangan, dan gerakan gemar menanam sayur disosialisasikan dengan lebih mudah. Dengan begitu, arisan tidak hanya menjadi kegiatan sosial, tetapi juga menjadi jalur komunikasi efektif antara pemerintah dan masyarakat.
Di balik kegiatan arisan, terdapat nilai sosial dan budaya yang sangat kuat. Masyarakat Desa Sukosari memegang teguh prinsip gotong royong dan kekeluargaan. Ibu-ibu PKK saling membantu saat ada anggota yang membutuhkan, baik dalam bentuk materi maupun dukungan moral. Misalnya, jika ada anggota yang sedang sakit, biasanya anggota lain akan menjenguk atau memberikan bantuan sukarela.
Selain itu, arisan juga menjadi ruang belajar sosial bagi generasi muda perempuan, karena anak-anak sering ikut melihat kegiatan ibunya. Mereka belajar bagaimana pentingnya kebersamaan, tanggung jawab, dan peran aktif perempuan dalam masyarakat.
Dalam beberapa kesempatan, arisan ibu PKK di Desa Sukosari juga digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi penting seperti jadwal imunisasi anak, program kesehatan, dan kegiatan desa lainnya. Bahkan, pihak puskesmas atau penyuluh pertanian sering hadir untuk memberikan sosialisasi mengenai gizi, kebersihan, hingga cara menanam tanaman obat keluarga (TOGA).
Dengan demikian, arisan menjadi sarana edukatif yang efektif, karena disampaikan dengan suasana santai dan penuh kebersamaan. Informasi yang diterima pun lebih mudah dipahami dan diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Keberadaan arisan ibu PKK di Desa Sukosari memberikan banyak dampak positif, di antaranya:
Kedepannya, para ibu PKK di Desa Sukosari berencana memperluas manfaat arisan menjadi program yang lebih terstruktur. Salah satunya adalah membuat koperasi kecil berbasis arisan, agar dana yang terkumpul bisa dikelola secara profesional dan bermanfaat bagi lebih banyak anggota.
Selain itu, mereka juga ingin memanfaatkan teknologi digital, seperti membuat grup WhatsApp atau akun media sosial untuk berbagi informasi kegiatan, resep, hingga peluang usaha. Dengan cara ini, semangat kebersamaan yang sudah ada bisa terus terjaga dan berkembang mengikuti zaman.
Kegiatan arisan ibu PKK di Desa Sukosari bukan sekadar rutinitas bulanan, tetapi sudah menjadi bagian penting dari kehidupan sosial masyarakat. Melalui kegiatan sederhana ini, para ibu mampu memperkuat solidaritas, mendukung perekonomian keluarga, serta menjadi motor penggerak dalam pembangunan desa.
Nilai kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian yang tumbuh dari arisan inilah yang menjadikan Desa Sukosari tetap harmonis dan penuh semangat. Dengan terus menjaga semangat ini, Desa Sukosari dapat menjadi contoh desa mandiri dan berdaya melalui pemberdayaan perempuan.